Pageviews from the past week

Thursday, 2 May 2013

biografi moses bandwith

Sejarah Band Moses Bandwith (Indonesian Gothic Metal )


Ide awal pembentukan Moses Bandwidth bermula ditahun 2003.
Ketika itu LaVey yang sedang melanjutkan studi kuliahnya di kota
Bandung , tertarik terhadap berbagai jenis musik Progressif yang
bernuansa metal. Namun pada akhirnya kakaknya memperkenalkan
dia kepada sebuah genre yang bernama Gothic Metal, Sejak saat
itulah kemudian LaVey seakan jatuh cinta pada jenis musik ini, dan
mencoba untuk mendapatkan berbagai Informasi dan referensi
mengenai Gothic Metal.

Pada akhir tahun 2004, LaVey mencari orang yang mempunyai visi
dan misi yang sama dengan dia, untuk membentuk sebuah band
Progressif, namun ia menyadari sepenuhnya bahwa sangatlah sulit
untuk mencari orang disekitar yang mempunyai dedikasi tinggi
terhadap musik Metal. Setelah lama mencari tanpa hasil, dia
kemudian berinisiatif untuk mebuat berbagai materi lagu yang
seluruh pengerjaan musiknya dilakukan oleh sendiri dan akibatnya,
masalah baru pun timbul ketika Ia harus mendapatkan seseorang
untuk mengisi vocal.

Tak lama kemudian ia menghubungi female vocal bernama Riska
Elfira serta Chris Bobby (Drummer) yang merupakan teman
sekelasnya dibangku kuliah sekaligus merupakan anggota Paduan
Suara Mahasiswa (Pasuma) UNISBA mempunyai karakter vocal
yang cocok dengan “Moses Bandwidth”.Sekitar bulan Maret 2005,
“Moses Bandwidth” telah merampungkan sebuah single
pertamanya berjudul “Selangkah Menuju Surga” yang proses
recordingnya dilakukan secara profesional di MMS Studio,
Indramayu.

Akhir 2005 Moses Bandwidth mengontak Steven Jozeph untuk
bergabung sebagai Bass player dan segera merilis album pertama
“Behind The Darkness” yang diproduseri oleh Budi Santet dari
Master Of Disharmony Records. Tour promo album pertama
diawali pada kota Purwokerto, Dimmy yang merupakan Gitaris
Elmeod langsung mengisi posisi aditional gitar.

Pada pertengahan tahun 2006 Band Moses Bandwidth kembali
masuk studio untuk merekam materi album kedua yang bertitle
“Renaisaance” setelah sekitar lima bulan proses recording,
Renaisaance dirilis oleh Inviolable Music yang diproduseri oleh Bob
Wendo, Single hits Falling Down segera dipublikasikan ke berbagai
media, promo tour album kedua mencakup berbagai kota jawa
tengah seperti Semarang, Cilacap, dan sekitarnya.

Ditahun 2007 line up ini menyelesaikan pre production untuk album
ke 3 yang bertitle “Arabian Dreams With The Final Requiem” yang
dirilis oleh R-A Production, serta menyiapkan tour promo
sepanjang tahun 2007 untuk mendukung penjualan album.

Saat itulah merupakan langkah bagi “Moses Bandwidth” untuk
mengukir jejaknya di komunitas musik Indonesia, dan hingga kini
mereka masih tetap berkarya untuk merampungkan promo CD /
demo tape mereka yang terbaru dan tour promo ke berbagai kota
Indonesia.

Anggota :
# LaVey - Keyboards
# Julia - Lead Vocal
# Bezo - Bass
# Dedy - Guitars
# Shaka - Drums
Band - Moses Bandwidth

Album - Arabian Dreams
Year - 2007

Artwork Cover Incl. Front - Inlay - Back Cover

- Track Song -
01 Gema Pembuka
02 Sangkakala Uhud
03 Arabian Dreams
04 Ku ucapkan Selamat Tinggal ( My Dearest Enchant )
05 Twisting Tale of Narnia
06 Sebuah Simfoni
07 Menggapai Bukit Pertemuan
08 Selangkah Menuju Surga
09 Midas
10 Datang dan Pergi
11 The Final Requiem ( Reinkarnasi Part. 2 )
12 Everlasting Tales

Artist - Moses Bandwidth
Album - Shifin Ablazes Stigmata
Year - 2008
Genre - Gothic Metal
Release Labels - Garasi Rebel / MMS Studio / Moses Bandwidth

- Track Song -
1. Rise Of Somnath’s Power
2. Stigmata savannah
3. Still I Dont Know Why
4. Laila Majnun
5. Hybrid Chosroes
6. Sweet Piano For My Little Angel
7. Symponium
8. Kugapai Surgamu
9. Tarbiz Kafilah Dini
10. Laila Majnun ( Original )
11. Stigmata Savannah ( Unplugged )
12. The New Pentagram Age
Interview with “Moses Bandwidth” tentang album baru mereka ”
Nefrit Lazurit ” yang segera di rilis pada Bulan Februari 2012
mendatang di MB Distro.
“Konsep dialbum ini secara musikalitas kami menggabungkan
berbagai sub-genre musik metal dari mulai Heavy sampai melodic
Death tapi tetap benang merah nya pada jalur gothic. Untuk konsep
lyric kali ini kita mengusung Filsafat gothic”,Jelas Lavey salah satu
personil Moses bandwidth.
Album “Nefrit Lazurit” adalah album ke delapan MB setelah belum
lama ini merilis album “The Best Of 2005-2011″ via Tuhan Prod.
Jakarta.

“Nefrit Lazurit” Berisikan 12 Track :
1. Mozart 2. Karma 3. Nefrit Lazurit 4. Bayang Silam 5. Konspirasi 6.
Intro 7. Surat Untuk Mozart 8. Rintik Hujan Tlah Berlalu 9. Bayang
Silam (piano version) 10. Cover Song 11. Moses Bandwidth 12.
Outro

“Untuk album ini smua lyric saya yang menulis dan musik ditulis
oleh saya, Aliez Shenoda dan Iyanx Blackstone”, Jelas Lavey ju

No comments:

Post a Comment